GAMBARAN PENGAWASAN SURVEI VEKTOR PENYAKIT DIARE
DI WILAYAH PELABUHAN LAUT JAYAPURA
BULAN NOVEMBER TAHUN 2024
Hery Fandri Imbiri, SKM
Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Jayapura
PENDAHULUAN
Balai Kekarantinaan Kesehatan sebagai Unit Pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang mempunyai tugas mencegah masuk dan keluarnya penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan di wilayah kerja pelabuhan. Pemberantasan vektor penular penyakit dapat dimulai dengan melakukan pengamatan vektor survei penyakit diare melalui salah serangga penular penyakit (vektor) seperti lalat, baik yang terbawa oleh alat angkut maupun yang sudah ada di Pelabuhan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, bidang entomologi menyelenggarakan tugas pemberantasan vektor penular penyakit/ (vektor lalat). Dengan meningkatnya arus keberangkatan penumpang dan perdagangan maka kemungkinan terjadinya penularan penyakit makin besar.
Lalat merupakan salah satu jenis serangga atau vektor pengganggu yang dapat menyebarkan, menularkan penyakit. Lalat ada beberapa jenis yaitu lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau Chrymsomya megacephala dan lalat Sarcophaga sp. Penyakit yang disebabkan oleh vektor lalat antara lain disentri, kolera, typus, diare dan lainnya. Data surveilans dimulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data yang berkelanjutan dan sistematis dalam proses menggambarkan suatu peristiwa kesehatan. Informasi ini digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta intervensi dan program kesehatan, oleh karena itu dilakukanlah pengawasan survei vektor penyakit diare pada Wilayah Pelabuhan Laut Jayapura yang di fokuskan pada tempat pengolahan pangan dan tempat pembuangan sampah sementara.
TUJUAN
Survei vektor penyakit diare/ survei lalat bertujuan untuk mengetahui gambaran kepadatan lalat sp yang meliputi tingkat kepadatan lalat dan faktor risiko yang ditimbulkan di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Jayapura.
METODE
Survei vektor penyakit diare dilakukan pada 10 lokasi yaitu 8 Tempat Pengolahan Pangan (TPM) dan 2 Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Data yang sudah dikumpulkan, diperoleh dari hasil observasi/ pengamatan dilapangan survei lalat. Data disajikan dalam bentuk grafik dan narasi yang hasilnya akan dianalisis serta dibahas dengan teori-teori yang ada untuk menggambarkan pengawasan survei vektor penyakit diare.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil survei sebagai berikut :
1. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Pengawasan survei vektor penyakit diare dilaksakanan pada tanggal 25 November 2024. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada area Buffer dan Perimeter yang ada di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Jayapura
2. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan penunjang yaitu komputer/ laptop, handphone Android, kendaraan roda empat, flygrill, counter, stopwach, dan pH meter.
3. Metode Pemetaan (Pengambilan Titik Koordinat)
Pemetaan lokasi pelaksanaan menggunakan handphone selanjutnya menu google map untuk mengkoneksi atau mencari titik lokasi pelaksanaan pengamatan, selanjutnya tandai display pada titik pengamatan dan berikan keterangan pada setiap titik koordinat.
Hasil pengawasan survei vektor penyakit diare yang dilakukan di wilayah Pelabuhan Laut Jayapura dilakukan pengukuran kepadatan lalat pada area tempat penglahan makanan dan tempat pembuangan sampah sementara. Berdasarkan hasil pengukuran kepadatan lalat di 10 lokasi pengamatan didapatkan rata-rata nilai kepadatan lalat 1,6 ekor. Menurut standar baku mutu yang dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2004 tentang Kesehatan Lingkungan yaitu Tingkat kepadatan <2, Pelabuhan memiliki peran penting dalam terjadinya penularan penyakit yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau penumpang. Berdasarkan hasil pengamatan langsung di area tempat pengolahan makanan dan tempat pembungan sampat sementara masih ditemukan keberadaan vektor lalat, maka disarankan kepada pengelola tempat pembuangan sampah agar dapat ditindak lanjuti untuk melakukan melakukan pengangkutan/ membuang sampah ke tempat pembungan akhir.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil survei vektor menggambarkan lokasi pengawasan survei vektor penyakit diare pada 10 lokasi di Pelabuhan Laut Jayapura dengan hasil pengukuran indeks kepadatan 1,6 ekor sesuai standar baku mutu sehingga tidak menjadi faktor risiko tetapi perlu menjadi bahan evaluasi untuk meminimalisir terjadinya penyebaran penyakit tular vektor yang diakibatkan oleh vektor lalat terhadap masyarakat. Pihak pemilik tempat pengolahan pangan, pengelola tempat pembungan sampat sementara agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan cara menjaga pengelolaan sampah agar selalu terangkut, sehingga tidak menjadi tempat perindukan dan perkembangbiakan vektor lalat.
REFERENSI
Kementerian Kesehatan RI (2023). Peraturan Menteri Kesehatan No. 10 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kekarantinaan Kesehatan.
Undang-undang No. 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2004 tentang Kesehatan Lingkungan.