MENGENAL VIRUS POLIO DAN UPAYA PENCEGAHAN
PADA MASYARAKAT
Penulis: Mina Sipayung, SKM, M.Kes
Mengenal Virus Polio
Polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang bernama Poliovirus, virus Polio tersebut dapat menyerang manusia melalui rongga mulut serta hidung. Kemudian, virus akan memasuki aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada saraf. sehingga penyakit ini disebut juga dengan nama poliomyelitis karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik.
Penularan polio ini rentan terjadi apabila seseorang melakukan kontak langsung dengan tinja dan cairan tubuh penderitanya. Ketika seorang anak terinfeksi virus Polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk. Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap Polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus Polio dari feses ke makanan.
Virus polio dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik. Kondisi ini dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Pada kasus yang lebih berat, Polio dapat memengaruhi kemampuan bernapas dan menelan pada anak.
Menurut World Health Organization (WHO), virus polio sering kali menyerang balita atau anak berusia di bawah 5 tahun, terutama apabila belum melakukan vaksinasi/ imunisasi Polio. Namun, bukan tidak mungkin polio juga dapat dialami oleh orang dewasa, Polio merupakan salah satu penyakit yang berpotensi menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Wabah
Gejala Polio. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat diam-diam menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain. Walau begitu, tetap ada gejala polio yang perlu diwaspadai. Gejala polio ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Polio Paralisis dan Non-Paralisis.
Polio Non-Paralisis adalah jenis Polio bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Adapun gejala Polio Non-Paralisis yaitu:
Umumnya, gejala Polio Non-Paralisis ini akan dialami oleh penderitanya dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari. Setelah ini, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Polio Paralisis adalah jenis Polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Biasanya, gejala Polio Paralisis akan serupa dengan non-paralisis di minggu pertama terinfeksi. Setelah 1 minggu, beberapa gejala dari Polio Paralisis yang akan muncul yaitu;
Sindrom Pascapolio : Ada kemungkinan gejala kembali muncul atau kemungkinan terjadinya perburukan selama bertahun-tahun setelah anak terinfeksi Polio. Berikut adalah beberapa tandanya: Lemah otot dan sendi. Lebih mudah merasa lemah atau lesu, Nyeri otot yang semakin berat/ memburuk, Atrofi atau Penyusutan otot, Kesulitan bernapas dan menelan (disfagia).
Komplikasi : Polio, terutama yang memiliki gejala paralisis, dapat menyebabkan komplikasi berupa kelumpuhan sementara atau permanen pada otot, Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan cacat fisik, kelainan bentuk tulang, bahkan kematian, Anak yang pernah terkena penyakit ini, dapat mengalami kondisi yang disebut dengan sindrom pascapolio.
Upaya Pencegahan Polio Pada Masyarakat
Cara mencegah Polio adalah dengan Imunisasi atau vaksinasi, karena vaksin sangat penting dalam perang melawan Polio Pemberian vaksinasi Polio dapat dilakukan melalui Oral Polio Vaccine (OPV) melalui tetesan vaksin pada mulut/ lidah (di telan) dan Inactivated Polio Vaccine (IPV) melalui penyuntikan pada otot (Intramuskular). Pemberian keduanya dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan usia anak, dengan rincian sebagai berikut:
Selain vaksin, berikut beberapa hal yang bisa membantu mencegah penyakit polio: